Detail Informasi - Penyaluran BOS dan PIP: Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia
📅 29 Sep 2025 👁 19 kali dilihat

Penyaluran BOS dan PIP: Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia

BOSP, PIP & KIP

Pagi itu, matahari bersinar terang dan hangat. Di tengah lapangan SMAN 58 Jakarta, tampak puluhan anak mengenakan seragam olahraga sedang melakukan pemanasan sebelum bermain bola sepak. Celetukan-celetukan khas anak remaja sesekali meramaikan suasana. Di sisi lain sekolah, ratusan siswa belajar di kelas masing-masing dibimbing para guru. Kondisi ruang belajar terlihat rapi dan nyaman, serta dilengkapi dengan berbagai media pembelajaran.

Kelengkapan sarana dan prasarana sekolah diyakini sangat penting untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar di sekolah dan meningkatkan mutu pendidikan. Untuk itu, pemerintah menyalurkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) agar sekolah-sekolah di Indonesia, baik swasta maupun negeri, dapat memberikan pembelajaran dengan lebih optimal. Dana BOS dapat digunakan untuk berbagai keperluan sekolah, seperti pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah hingga membeli alat multimedia.

Kepala SMAN 58 Jakarta Diah Kurniawati mengungkapkan sekolah yang ia pimpin juga menjadi penerima bantuan dana BOS dari pemerintah pusat. Selain dana BOS, pihaknya juga menerima dana Bantuan Operasional Pendidikan dari pemerintah daerah.

“Kedua bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dan juga untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah,” jelas Diah.

Lebih lanjut, Diah mengatakan dana BOS selama ini digunakan untuk pembelian buku belajaran, pembelian peralatan alat tulis kantor, pembelian peralatan pendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah, serta perawatan dan pemeliharaan ruang kelas.

“Termasuk juga untuk pembelian komputer dan teknologi digital di sekolah,” ujar Diah.

Ia menambahkan, dana BOS yang diterima SMAN 58 Jakarta juga digunakan untuk membiayai kegiatan ekstrakuler siswa, terutama untuk pembayaran honor guru ekstrakurikuler dan kegiatan perlombaan siswa. Sementara itu, dana BOP dimanfaatkan untuk membiayai pengeluaran listrik, internet, perawatan dan pemeliharaan, termasuk di antaranya pemeliharaan gedung, lapangan sekolah, pengecatan gedung, meja dan kursi siswa, serta perbaikan toilet rusak.

__________

Komitmen pemerintah untuk pendidikan.

Pemerintah berkomitmen untuk memberikan perhatian besar terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejak 2009, pemerintah memenuhi mandatory anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN. Pada tahun 2024, kebijakan pembangunan pendidikan di Indonesia diarahkan antara lain untuk peningkatan akses pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan melalui perluasan wajib belajar dan bantuan pendidikan. Kebijakan ini diwujudkan dalam bentuk program beasiswa afirmasi, Program Indonesia Pintar (PIP), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Selain itu, pada tahun ini, kebijakan pembangunan pendidikan juga diarahkan antara lain untuk percepatan peningkatan kompetensi guru dan tenaga pendidikan, penguatan pendidikan vokasi dengan pasar tenaga kerja, serta peningkatan investasi di bidang pendidikan.

Jumlah alokasi anggaran pendidikan dalam APBN mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, APBN menganggarkan Rp473,7 triliun untuk pendidikan. Pada tahun 2021, angka tersebut bertambah menjadi Rp479,6 triliun. Kemudian, pada tahun 2022, angka tersebut kembali bertambah menjadi Rp480,3 triliun. Dalam outlook 2023,  alokasi anggaran pendidikan tercatat sebesar Rp552,1 triliun. Sementara itu, pada tahun 2024 ini, anggaran pendidikan dialokasikan sebesar Rp665 triliun.

Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Anggaran Putut Hari Satyaka menerangkan program pemerintah untuk perlindungan sosial di sektor pendidikan terdiri atas pemberian Bantuan Sosial kepada siswa dan mahasiswa miskin yang berprestasi melalui program Indonesia Pintar (PIP) dan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Kementerian Agama.

“Pada tahun 2024, untuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, PIP dialokasikan sebesar Rp13,4 triliun dengan target sasaran untuk 18.595.000 siswa. Program KIP Kuliah dialokasikan sebesar Rp13,99 triliun dengan target sasaran 986.000 mahasiswa. Skema bantuan KIP Kuliah diberikan dalam bentuk bantuan biaya pendidikan berdasarkan prodi dan bantuan biaya hidup berdasarkan cluster wilayah,” Putut menerangkan lebih lanjut.

Sementara itu, pada tahun 2024, untuk Kementerian Agama, PIP dialokasikan sebesar Rp1,4 triliun dengan target sasaran untuk 2.193,689 siswa. Sedangkan KIP Kuliah dialokasikan sebesar Rp1 triliun dengan target sasaran 89.812 mahasiswa.

__________

Terbantu karena PIP
Sejumlah siswa di SMAN 58 Jakarta telah menjadi penerima bantuan PIP dari pemerintah. Salah satunya bernama Nasyilla Deviana Ibrahim yang telah menerima bantuan PIP sejak tahun 2021 saat dia masih duduk di bangku SMP.

“Saya senang atas bantuan PIP ini, saya dan orang tua saya merasa terbantu,” ungkap gadis yang bercita-cita menjadi guru matematika ini. Nasyila berharap, setelah lulus dari bangku SMA, ia berkesempatan untuk melanjutkan kuliah di jurusan matematika dan bisa mendapatkan beasiswa KIP Kuliah.

Hampir sama dengan Nasyila, siswa lainnya bernama David Sibarani dan Alban Darrel Ibnu Jalalludin juga mendapatkan PIP sejak tahun 2021. Keduanya mengaku sangat terbantu dan menggunakan PIP untuk membeli keperluan sekolah, seperti buku, sepatu, tas, dan perlengkapan sekolah lainnya.

David mengaku selepas SMA ingin melanjutkan kuliah di jurusan teknik pertambangan. Ia ingin berkecimpung di dunia migas. Jika tidak di jurusan tersebut, David memiliki opsi lain untuk kuliah di jurusan teknik informatika, karena ia juga ingin menjadi programmer. Sementara itu, Alban mengatakan ingin kuliah di teknik elektro.

“Saya ingin membantu kelistrikan yang ada di Indonesia ini,” ujar Alban.

Destri Violita, siswi SMAN 58 Jakarta lainnya, juga adalah penerima bantuan PIP. Bantuan selama ini ia pakai untuk membeli buku, baju, dan peralatan sekolah. Ia menyebut bantuan PIP ini sangat membantu keluarganya. Ia berharap dapat menerima bantuan serupa di jenjang perguruan tinggi. Destri ingin melanjutkan kuliahnya di jurusan pendidikan biologi untuk mewujudkan mimpinya menjadi guru biologi.

Kepala SMAN 58 Jakarta mengapresiasi pemberian bantuan PIP dari pemerintah untuk anak didiknya. Ia melihat bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi para siswanya. Bantuan tersebut dipakai untuk membeli buku tulis, alat tulis, baju seragam, sepatu, dan lain-lain. Nasyilla, David, Alban, dan Destri adalah bagian dari 18.595.000 siswa penerima PIP tahun 2024 yang disalurkan melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Diah berharap anak-anak didiknya juga nanti dapat memperoleh bantuan dari pemerintah kembali saat di bangku perguruan tinggi seperti sejumlah anak didiknya yang sudah lulus selama ini.

__________

Prosedur lebih sederhana.

Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Anggaran Putut Hari Satyaka menyatakan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN telah dialokasikan ke beberapa kebijakan strategis, antara lain BOS (sejak 2016 dari Kementerian ke Dana Alokasi Khusus), Rehab Sarpras Pendidikan (sejak 2019 ditangani oleh Kementerian PUPR), serta perluasan cakupan program Bidikmisi menjadi KIP Kuliah.

Lebih lanjut, ia mencermati sejumlah hal yang menurutnya menjadi masalah dalam pendidikan di Indonesia. Permasalahan yang paling menonjol menurutnya adalah adanya disparitas kualitas pendidikan antardaerah dan rendahnya kualitas guru. Dalam penyusunan anggaran pendidikan, hal-hal tersebut menjadi perhatian pemerintah.

Putut kemudian memaparkan apa saja rekomendasi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam penyusunan anggaran pendidikan, di antaranya yaitu menetapkan sasaran berbasis outcome agar mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, pemetaan kewenangan di antara institusi yang bertanggung jawab terhadap kinerja bidang pendidikan, serta redefisinisi anggaran pendidikan.

“Untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas pengelolaan anggaran pendidikan, perlu dilakukan redefinisi yang lebih jelas dan komprehensif. Anggaran pendidikan dapat didefinisikan sebagai semua alokasi anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan yang secara langsung maupun tidak langsung berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui proses pembelajaran formal maupun non-formal,” Putut menyatakan.

Putut juga menyebut perlu ditetapkan kriteria yang jelas mengenai apa yang termasuk dan tidak termasuk dalam anggaran pendidikan. Rekomendasi lain yang ia sampaikan di antaranya yaitu perlunya optimalisasi klasifikasi anggaran dan memperbaiki mekanisme anggaran pendidikan yang melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).

“Anggaran pendidikan melalui TKDD perlu dievaluasi dengan baik. Hal ini untuk memastikan dana transfer menghasilkan output yang telah ditetapkan. Selain itu, untuk memberikan informasi yang memadai tentang kinerja anggaran pendidikan melalui TKDD,” ungkap Putut.

Sementara itu, dari sisi sekolah, Diah Kurniawati juga memaparkan sejumlah kendala yang dihadapi sekolah dalam mengelola dana bantuan sektor pendidikan yang mereka terima. Kendala pertama, Diah berpendapat, adalah birokrasi yang agak rumit. Perlu operator khusus di sekolah yang mengurusi proses pengajuan anggaran BOS dan benar-benar paham teknologi informasi untuk meminimalkan kesalahan. Saat ini ia mengaku kekurangan tenaga administrasi di bidang teknologi informasi.

“Kendala berikutnya adalah pencairan kadang terlambat. Jadi misalnya di triwulan I baru cair di bulan Februari atau awal Maret sehingga terkendala untuk membiayai kegiatan di awal tahun anggaran,” cerita Diah.

Namun demikian, Diah sangat mengapresiasi pemberian bantuan dana BOS dari pemerintah pusat. Ia merasakan banyak dampak positif yang dirasakan dari bantuan dana BOS, baik oleh guru maupun siswa. Ke depannya, Diah berharap prosedur administrasi pengajuan dana BOS bisa lebih disederhanakan.

“Kami juga mengharapkan pemantauan dari pihak terkait yang lebih intens dari pihak terkait, sehingga kami mendapatkan bimbingan tentang penggunaan dana BOS yang sesuai aturan. Dengan adanya pemantauan berkala atau periodik, kami bisa lebih on the track,” harap Diah.

Sumber daya manusia merupakan aset utama dalam memajukan bangsa. Pendidikan memiliki peranan paling penting dalam menentukan kualitas manusia. Peningkatan kualitas pendidikan melalui alokasi anggaran pendidikan dalam APBN diharapkan dapat meningkatkan kualitas manusia Indonesia dan menopang kehidupannya menjadi lebih baik.

← Kembali ke Daftar